Tahukah Anda bahwa di Jepang, ada tradisi musim panas bernama **”Obon”** untuk menghormati leluhur?
Tergantung wilayahnya, Obon biasanya berlangsung sekitar tanggal 15 Agustus. Pada saat itu, diyakini arwah leluhur akan kembali ke keluarga mereka, sehingga orang Jepang mempersiapkan diri untuk menyambut dan menghormati mereka. Di negara Anda, apakah ada tradisi yang mirip dengan Obon?
Mari kita pelajari lebih lanjut tentang Obon di Jepang!
■Asal-usul Obon
Asal-usul Obon diyakini berasal dari kitab Buddha **”Ullambana Sutra”** (Urabonkyou). Kitab ini menceritakan seorang anak yang ingin menyelamatkan ibunya yang menderita di neraka. Dengan mengikuti ajaran Buddha dan melakukan upacara penghormatan, sang ibu akhirnya mencapai kedamaian. Dari ajaran ini, tradisi Obon menyebar di Jepang sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur.
■Bagaimana Obon Dirayakan
Selama Obon, orang Jepang meletakkan bunga, buah-buahan, dan persembahan lainnya di altar Buddha atau makam leluhur. Mereka juga membuat Shoryo-uma (kuda roh) dari mentimun dan terong. Mentimun melambangkan kuda untuk membawa leluhur kembali dengan cepat, sementara terong melambangkan sapi agar mereka kembali perlahan.
Pada tanggal 13 Agustus, mereka menyalakan “api penyambutan” (Mukaebi) untuk menyambut roh leluhur ke rumah. Kemudian pada tanggal 15 atau 16 Agustus, mereka menyalakan “api perpisahan” (Okuribi) untuk mengantar roh kembali ke dunia lain.
Selain itu, di banyak kuil, tempat suci, atau taman, diadakan festival **Bon Odori** (tarian Obon). Tarian ini bertujuan untuk menghibur dan menghormati leluhur. Gerakannya sederhana sehingga semua orang dapat berpartisipasi. Mengenakan yukata (pakaian tradisional Jepang) dan menari Bon Odori di bawah langit malam musim panas adalah pemandangan khas Obon.
Selama Obon, banyak perusahaan di Jepang memberi karyawannya libur musim panas. Walaupun Obon memiliki aspek keagamaan, banyak orang menganggapnya sebagai kesempatan untuk liburan panjang yang santai.
Pada periode ini, banyak orang yang akan pulang kampung untuk bertemu keluarga, sehingga kereta cepat, pesawat, dan jalan tol menjadi sangat padat. Harga tiket masuk ke tempat hiburan dan penginapan juga sering naik, jadi sebaiknya berhati-hati jika bepergian selama Obon.
Jika Anda tidak bepergian jauh, Anda masih bisa menghadiri acara seperti festival “Bon Odori” yang diadakan di berbagai daerah di Jepang selama musim ini.
Jika ada kesempatan, jangan ragu untuk berpartisipasi dan merasakan budaya tradisional Jepang!
Jika Anda sedang mencari pekerjaan di Jepang, silakan hubungi kami dengan mengisi formulir.